Senin, 13 Juni 2016

Jenis-Jenis Pengukuran



JENIS JENIS PEENGUKURAN
            Pengukuran geometris adalah mencakup ketiga aspek dari geo metris yaitu ukuran, bentuk dan kekasaran permukaan. Lebih terperinci lagi maka jenis pengukuran dapat dibedakan sebagai berikut :
1.      Linear
2.      Sudut atau kemiringan
3.      Kedataran
4.      Profil
5.      Ulir
6.      Roda gigi
7.      Penyetelan posisi
8.      Kekasaran permukaan

Dari bermacam-macam jenis pengukurran tersebutt  diatas hanya pengukuran linear yang paling banyak dipakai. Macam-macaam masalah pengukuran dapat dipecahkan dengan menggunakan pengukuran linear , misalnya pengukuran dimensi dengan toleransinya dan juga penentuan kesalahan bentuk. Untuk melaksanakan jenis-jenis peengukuran ini maka dibua bermmacam-macam alat ukur masing-masing dengan cara pemakaian yang tertentu.
      Berdasarkann sifat dari alat ukur maka dikenal 5 macam alat ukur, yaitu:
1.      Alat ukur langsung, yang mempunyai skala ukur yang telah dikalibrasi. Hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada skala tersebut.
2.      Alat ukur pembanding, yang mempunyai skala ukur yang telah dikalibrasi. Karena skala ukurnya terbatas, alat ini hanya digunakan sebagai pembacaan besarnya selisih suatu dimensi terhadap ukuran standar.
3.      Alat ukur standar, yang mampu memberikann atau menunjukkan suatu harga ukuran tertentu. Digunakan bersama-sama dengan alat ukur pembanding untuk menentukan dimensi suatu objek ukur.
4.      Alat ukur batas (kaliber),yang mampu menunjukan apakah suatu dimensi terletak  didalam atau diluar daerah toleransi ukuran.
5.      Alat ukur bantu, bukan merupakan alat ukur dalam arti yang sesungguhnya akan tetapi peraanya adalah penting sekali dalam melaksakan suatu pengukuran.



CARA PENGUKURAN
Hasil pengukuran yang  paling baik dapat dicapai dengan memilih alat ukur dan caaraa pengukuran yang tepat tergantungg dari kondisi benda ukur dan ketentuan hasil yang diinginkan. Beberapa cara pengukuran adalaah sebagi berikut :
1.      Pengkuran langssung
Pengukuran langsung adalah dengan menggunakan alat ukur yang man hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada skala yang telah dikalibrasi yang terdapat pada alat ukur tersebut.
2.      Pengukuran tak langsung
Pengukuran tak langsung adalah pengukuran dengan menggunakan memakai alat ukur-alat ukur dari jenis pembanding, standard an pembantu. Perbedaan harga yang ditunjukan oleh skala lat ukur pembanding sewaktu mengukur objek ukur dan ukuran standar (pada alat ukur) dapat digunakan untuk menentukan dimensi dari objek ukur.

3.      Pengukuran dengan caliber batas
Pengukuran dengan caliber batas adalah pengukurran yang tidak menentukan ukuran suatu dimensi dengan pasti, melainkan hanya menunjukan apakah dimensi tersebut terletak didalam atau diluar daerah toleransi ukuran. Dimensi yang terletak di daerah toleransi berarti dianggap baik, sedangkan dimensi terletak diluar daerah toleransi adalah jelek. Produk dengan dimensi jelek mungkin masih dapat diperbaiki ( dengan membuang kelebihan material atau sama sekali harus dibuang (tak dapat ddi perbaiki) ). Cara pengukuran seperti ini dimaksudkan untuk mempercepat pemeriksaan atas produk yang dibuat dalam jumlah besar, dan alat ukur yang digunakan adalah dari jenis caliber.

4.      Pengukuran dengan cara mengandungkan dengan bentuk standar
Bentuk suatu produk dapat dibandingkan dengan suatu bentuk standar padaa layar dari alat ukur proyeksi. Ketepatan bentuk suatu konis dapat diperiksa dengan menggunakan Morse Konis. Jadi pada prinsipnya pengukuran seperti ini tidaklah menetukan dimensi atau pun toleransi suattu benda secara langsung.

Alat ukur dapat diklasifikasikan menurut prinsip kerjanya, yaitu :
·         Mekanis
·         Elektris
·         Optis
·         Hidrolis
·         Pneumatic atau aerodinamis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar